Pages

Jumat, 21 Desember 2012

DAKWAH ISLAMIYAH DALAM KEJURNALISTIKAN

Click Here!

Bergelut di dalam dunia kejurnalistikan hakikatnya adalah menjadi seorang pendakwah. Menyebarkan informasi-informasi yang hak, memberi kabar gembira, mendidik, mengkritik, serta melakukan pengawasan sosial. Kalau diperhatikan secara seksama dan mendalam, maka pengertian daripada dakwah itu tidak lain adalah komunikasi. Hanya saja yang secara khas dibedakan dari bentuk komunikasi yang lainnya, terletak pada cara dan tujuan yang akan dicapai. H.Toto Tasmara(1997:39 )
Islam didalam menyampaikan pesan haruslah secara sopan, dengan kata-kata yang tidak menimbulkan konflik, bijaksana, seperti firman Allah SWT yang artinya: “Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, dan nasehat-nasehatyang baik, dan bertukar fikiranlah dengan cara yang baik- baik sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya,dan Dia-lah yang mengetahui siapa yang terpimpin”.(Q.S.An-Nahl : 125). Firman-Nya yang lain yang artinya: “Bahwasanya engkau itu adalah yang memberi peringatan bukannya engkau itu sebagai seorang pemaksa sesuatu yang dikehendaki”.(Q.S.Al-Ghaasyiyah: 21-22)
Istilah “Pemberi peringatan” dalam arti komunikasi ialah menjadi seorang komunikator, pendakwah atau wartawan. Menyampaikan pesan-pesan yang bersumber dari Allah SWT.  Disampaikan kepada umat manusia sama halnya dengan menyampaikan suatu informasi-informasi yang didapatkan dari narasumber berita kemudian diproses melalui editing terus kemudian disebarkan. 
Disamping majalah atau tabloid, media massa elektronik maupun cetak baik local maupun nasional media dalam skala yang lebih kecil, namun mampu menyuarakan visi agama jauh lebih nyaring, seperti sirkulasi pamphlet atau bacaan ringan di masjid-masjid setiap hari jum’at semisal al-hujjah
Dengan tanpa memungut biaya alis gratis dan jumlah tulisan dengan jumlah halaman yang pendek, yaitu empat halaman, maka bulletin dakwah semacam ini kan menjadi bacaan ringan, serta penyampaian pesan yang mudah dicerna selain padat, jelas bulletin dakwah seperti inibisa menjadi media dakawah yang cukup efektif.
Menurut Ziauddin Sardar (1988:16) “informasi kini dengan cepat menjadi suatu komuditi primer dan sumber kekuatan
Salah satu bentuk komunikasi yang mutakhir adalah internet, dimana proses komunikasi secara mobilitas begitu cepat sehinnga memudahkan public untuk mendapatkan informasi-informasi yang diinginkan. Dakwah tidak hanya dilakukan secara face-to-face namun bisa menggunakan media yang begitu beragam jenisnya, peranan Pendakwah kini mulai menemukan keeksistensiannya sebagai penyebar visi keagamaan.
Dakwah dalam kejurnalistikan disebut-sebut menyampaikan informasi-informasi ketuhanan, memberi peringatan, mengajak kejalan yang ma’ruf serta mencegah daripada yang mungkar. Ada beberapa definisi sebagai berikut:
1.      H. Endang S. Anshari mengatakan sebagai berikut:
a)      Arti dakwah dalam arti terbatas ialah:
Menyampaikan islam kepada manusia secara lisan, maupun secara tulisan, ataupun secara lukisan.( panggilan, seruan, ajakan kepada manusia pada islam)
b)        Arti dakwah dalam arti luas
Penjabaran, penerjemahan dan pelaksanaan islam dalam kehidupan dan penghidupan manusia (termasuk didalamnya politik, ekonnomi, social, pendidikan, ilmu pengetahuan, kesenian, kekeluargaan dan sebagainya.Anshari, (1976:8)
2.      Prof. Thoha Omar MA.
a)      Ilmu dakwah secara umum ialah suatu ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara dan tuntunan, bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu ideologi – pendapat pekerjaan tertentu.
b)      Dakwah menurut Islam ialah mengajak manusia dengan cara bijaksna kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.
Menjadi seorang muslim dakwah merupakan suatu hal yang wajib, sudah melekat dalam diri setiap muslim sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. dengan sabda beliau: “balligu anni walau ayah” (al Hadis) yang artinya “sampaikan apa yang (kamu terima) daripadaku walaupun hanya satu ayat” jelas disini bahwa islam adalah agama misi yang mengaruskan setiap pemeluknya untuk saling pemperingati, mengajak, memberi kabar gembira tentang surga, dan lain-lain.   

Di dalam prosesnya jurnalisme adalah  suatu profesi yang begitu termenajemen begitu apik sehingga mulai dari pemburuan berita, mencari narasumber, peengolahan informasi, sampai kepada pengeditannya mengalamai suatu proses manajemen,  berita yang disampaikan kepada public dengan bahasa yang mengasikkan, menghibur, mendidik, memberi  kabar, serta memberikan rasa terhadap lingkungan baik di dalam diri pembaca maupun di lungkungannya. Dalam hal ini dakwah melalui media massa perlulah di manajemen sehingga tidak menjadi barang yang mubazir hanya menjadi koleksi semata, mungkin bisa mulai dari “kapan” misalnya di televisi, radio waktu penyiaran agama perlu disiasati terlebih dahulu, sehingga informasi-informasi keagamaan bisa tersampaikan, contohnya subuh, magrib  dimana pada waktu-waktu ini orang sudah tidak melakukan aktivitas pekerjaannya secara umum. Kemudian “siapa”  seseorang Pendakwah  juga berpengaruh terhadap ketertarikan pemirsa, pendengar, pembaca, dikarenakan ke- favorit an mereka terhadap seseorang tokoh membuat mereka intens untuk menerima informasi misalnya: ustadz Yusuf Mansur, A.Agym dll, didalam suatu penyampaian pesan perlu kiranya mempertimbangankan berbagai kemungkinan penarikan minat dari komunikan sehingga dakwah melalui media masa perlu dimenejemen.
agusdedi17@gmail.com

0 komentar:

Posting Komentar