Pages

Sabtu, 18 Mei 2013

ANALISIS FRAME: TANTANGAN JURNALISTIK ISLAM MEDIA ONLINE


Dina Purnama Sari

Jurusan Sekretaris, Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana Informatika Jakarta, BSI Center Menara Salemba, Jalan Salemba Raya No. 5 Lt.2, Salemba, Jakarta Pusat 10440, Provinsi DKI Jakarta-Indonesia

Abstract
There were some new websites emerged during the 1990s in Indonesia which contain many journalistic reports from their own. At that time, the website was known as weblog, and recently, it is more often abbreviated as a blog, then evolved into an online application, such as android application. As for, limitation problems are challenges of online journalism media, especially Islam journalism’s webpage with frame analysis approach. Islam journalism’s webpage have some challenges which related to journalism history. Example, Arrahmah’s webpage was banned but they rises again, to fulfill people’s need to get more faster information, suit with the reader’s need, and principle of using Islam journalism. Beside that, online media need Islam journalist whom competent according to the field. Then, the problem is about the tools and user ability. Therefore, webpage of Islam journalism can not be separated from their history, fulfill Islam journalism’s requirement, and the speed of webpage in giving information to their reader. Those all were challenges of online journalism media Islam, especially webpage with frame analysis.


Abstrak
Media jurnalistik Islam online di Indonesia muncul sekitar tahun 1990-an yang diwarnai oleh situs-situs pribadi yang memuat laporan jurnalistik pemiliknya. Pada saat itu, dikenal istilah weblog dan kini lebih sering disingkat sebagai blog lalu berkembang menjadi aplikasi online, seperti aplikasi android. Adapun, pembatasan masalahnya dibatasi pada tantangan jurnalistik media online, khususnya webpage jurnalistik Islam dengan pendekatan analisis frame.Webpage jurnalistik Islam memiliki beberapa tantangan yang bisa dikaitkan dengan sejarahnya. Yaitu, penghentian webpage Arrahmah namun webpage tersebut kembali hadir, memenuhi kebutuhan masyarakat untuk memperoleh informasi secara cepat, sesuai dengan kebutuhan pembaca, dan penggunaan kaidah jurnalistik Islam. Selain itu, dibutuhkannya jurnalis Islam media online yang berkompeten di bidangnya. Adapun, permasalahan yang dihadapi terletak pada peralatan dan kemampuan penggunanya. Dengan demikian, tantangan webpage jurnalistik Islam tak dapat dilepaskan dari sejarahnya, memenuhi persyaratan jurnalistik Islami dan kecepatan di dalam penyampaian informasi kepada pembacanya. Hal tersebut merupakan tantangan jurnalistik Islam media online, khususnya webpage dengan menggunakan analisis frame.

Keywords: Frame Analysis, Challenges, Islam Journalism, Webpage





PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Secara umum, sejarah jurnalistik tak terlepas dari Acta Diurna (catatan harian), yaitu media pertama yang berbentuk barang cetakan. Acta Diurna berisi informasi dari pusat pemerintahan Romawi kepada rakyatnya sekitar tahun 59 sebelum masehi. Informasi tersebut dipasang di Stadion Romawi (Forum Romanum) supaya diketahui masyarakat umum. Selain itu, terdapat Acta Senatus yang berisikan berbagai undang-undang, peraturan, dan tata tertib yang disahkan Romawi dan diumumkan  di depan gedung Romawi dan dimakan terdapat Acta Senatus. Informasi keagamaan diumumkan Imam Agung di papan halaman gereja dengan nama Anales sedangkan orang yang menyebarluaskannya dinamakan diurnarius.
Berkaitan dengan hal itu, terdapat pula berbagai macam sejarah jurnalistik di seluruh dunia. Salah satunya adalah di Indonesia. Perkembangan jurnalistik di Indonesia mengalami beberapa periode yang didukung oleh jenis medianya masing-masing. Jenis media tersebut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu media cetak, media elektronik, dan media online. Tujuan ketiga media tersebut adalah menyampaikan informasi yang bisa berupa fakta atau kejadian yang tidak ditambah opini sang penulisnya atau informasi berupa pendapat penulis dengan kekurangan dan kelebihan medianya masing-masing. Ketiga media tersebut dapat menyebarkan aneka informasi sesuai dengan kebutuhan audiensnya, seperti hal-hal yang berkaitan dengan keislaman.
Salah satu media yang hadir pada era digital adalah media online. Media online ini semula dikategorikan sebagai media elektronik namun para pakar memisahkannya dari media tersebut karena media online menggunakan media internet, gabungan proses media cetak dengan menulis informasi yang disalurkan melalui sarana elektronik, tetapi juga berhubungan dengan komunikasi personal. Di dalam media online itu terdapat istilah webpage. Webpage sebagai media dokumentasi dalam World Wide Web di media online. Sebagai obyeknya di dalam pembahasan adalah webpage yang berhubungan dengan jurnalistik Islam, seperti www.arrahmah.com dan www.republika.co.id dengan menggunakan analisis frame. Berkaitan dengan hal itu, maka penulis membahas mengenai media online, khususnya webpage dalam jurnalistik Islam dengan analisis frame dan mengambil judul “Analisis Frame: Tantangan Jurnalistik Islam Media Online”.

Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam pembahasan Analisis Frame: Tantangan Jurnalistik Islam Media Online terdiri dari.
1. Bagaimana menghadapi dan memenuhi tantangan jurnalistik Islam media online dengan menyebarkan informasi ke masyarakat sesuai dengan kebutuhannya dan disebarkan dengan cepat sesuai dengan kaidah jurnalistik Islam?
2. Bagaimana menghadapi kendala peralatan dan kemampuan penggunanya dalam menghadapi dan memenuhi tantangan jurnalistik media online?
3. Bagaimana tantangan jurnalistik Islam Media Online dengan menggunakan pendekatan analis frame?

Pembatasan Masalah
Pembahasan “Analisis Frame: Tantangan Jurnalistik Islam Media Online” dibatasi pada tantangan jurnalistik media online, khususnya webpage jurnalistik Islam dengan pendekatan analisis frame. Webpage yang diambil adalah www.arrahmah.com dan www.republika.co.id.




 Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis untuk keperluan seminar nasional jurnalistik Islam pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta serta keperluan referensi yang berkaitan dengan jurnalistik Islam.

TINJAUAN TEORI/KONSEP
Sejarah Singkat Jurnalistik Islam Online di Indonesia
Media online di Indonesia sudah ada sejak tahun 1990-an. Tepatnya, pada tahun 1998, sejak runtuhnya Soeharto. Hal itu karena masyarakat membutuhkan informasi yang cepat dan sebagai media alternative dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Media online yang pertama kali hadir adalah detik.com kemudian tumbuhlah beberapa media online lainnya, seperti astaga.com, satunet.com, www.berita99.com, arrahmah.com, dan ok-one.com. Selain itu, terbitlah dua jenis media, yaitu media cetak dan media online, misalnya republika.co.id, sabili.co.id. Kini, sabili.co.id dapat diunggah melalui layanan aplikasi telepon selular, salah satunya dengan menggunakan aplikasi android.
Selain itu, media online lainnya berupa weblog atau yang lebih disingkat menjadi blog. Blog tersebut merupakan media personal yang diperuntukan bagi masyarakat umum untuk memiliki media online tersendiri. Adapun, weblog yang hadir di Indonesia di antaranya adalah blogspot dan wordpres. Kehadiran weblog tersebut juga dimanfaatkan oleh umat muslim dalam upaya menyebarkan informasi yang bermanfaat, seperti http://bayustarred.blogspot.com/2012/09/jurnalistik-islami.html.
Keberadaan media online ini juga didukung oleh kebutuhan masyarakat yang ingin mendapatkan informasi dengan lebih cepat. Hal itu berkaitan dengan kesibukan individu yang tak sempat menyimak berita melalui media cetak ataupun elektronik. Dengan demikian, kehadiran media online di Indonesia semakin berkembang. Hal tersebut juga dialamai oleh media online Islam.

Tinjauan Jurnalistik Islam
Jurnalistik Islam berpedoman kepada prinsip-prinsip komunikasi menurut Al Quran. Prinsip-prinsip ini merupakan reduksi dari Jalaluddin Rakhmat dan ditambah dengan empat prinsip lainnya. (Saefullah, 2007). Prinsip-prinsip itu adalah prinsip qaulan sadidan, qaulan balighan, qaulan ma’rufan, qaulan kariman, qaulan layyinan, dan qaulan maysuran. Qaulan sadidan atinya pembicaraan yang jujur, benar, tidak bohong, dan tidak berbelit-belit. Qaulan balighan dapat diterjemahkan sebagai prinsip komunikasi yang efektif. Qaulan ma’rufan dapat disimpulan betapa pentingnya berbicara yang baik dengan siapa pun, dimana pun, dan kapan pun dengan syarat pembicaraanya itu akan mendatangkan pahala dan manfaat, baik bagi dirinya sendiri sebagai komunikator maupun bagi orang yang mendengarkan sebagai komunikan. Qaulan kariman artinya bahwa dalam berkomunikasi diperlukan kata-kata bijaksana, berkualitas, dan bermanfaat. Qaulan layyinan merupakan prinsip komunikasi yang melarang nada keras dan tinggi disertai emosi yang berlebihan, larangan berkata buruk, serta perintah berkata yang bernada sederhana. Qaulan maysuran merupakan prinsip komunikasi yang berarti ucapan yang menyenangkan, kata-kata yang mudah dan lunak, bahasa yang mudah dimengerti dan melegakan perasaan sehingga mudah dicerna.
Adapun, seorang jurnalis hendaknya mampu menulis berita dengan baik. Penulisan struktur berita dapat menggunakan piramida terbalik dengan rumusan 5 W +1 H. Rumusan 5 W + 1 H terdiri dari what (apa), when (kapan), who (siapa), where (di mana), why (mengapa), dan how (bagaimana). Jurnalis juga mampu untuk melakukan observasi, wawancara narasumber, dan rewriting. (Ishawara, 2011). Kemampuan-kemampuan tersebut juga sebaiknya dimiliki oleh jurnalis Islam sehingga dapat menunjang pekerjaan dan meningkatkan kompetensinya.

Tinjauan Analisis Frame
Sosiolog Erving Goffman membangun analisis frame (frame analysis) untuk memberikan pemahaman sistematis bagaimana kita menggunakan pengharapan untuk memaknai situasi sehari-hari dan orang yang berada di dalamnya. Lebih lanjut, Goffman menyatakan bahwa di dalam analisis frame terdapat informasi yang ada di lingkungan yang melambangkan perubahan atau pergantian tindakan. Goffman menggunakan istilah frame (kerangka) untuk merujuk pada seperangkat pengharapan tertentu yang digunakan untuk memaknai situasi sosial dalam keadaan tertentu. Teori Goffman memberikan sebuah cara yang menarik dalam mengukur bagaimana media dapat secara detail mendorong dan menguatkan budaya publik yang dominan. Maksudnya, analisis frame merupakan sebuah dunia nyata ketika orang-orang dan peristiwa tertentu menuruti peraturan tertentu yang konvensional dan diterima secara luas yang terkadang disebut juga sebagai realitas primer atau dominan. Selain itu, analisis frame menurut Goffman, terdapat pergeseran ke bawah atau ke atas, yaitu ketika kita berpindah bolak-balik dari frame yang serius ke yang kurang serius. Dengan demikian, analisis frame menurut Goffman adalah teori level mikro yang berfokus pada bagaimana individu belajar secara rutin memaknai dunia sosial mereka. Teori analisis frame didasarkan pada seperangkat harapan tertentu yang dimaknai dalam situasi sosial dan kondisi tertentu. (Baran & Davis, 2010).
Selain Goffman, analisis frame juga dikemukakan oleh Todd Gitlin dan Gaye Tuchman. Gitlin berfokus kepada pemberitaan kelompok politik radikal pada akhir tahun 1960-an. Ia berpendapat bahwa mereka secara sistematis ditampilkan dengan cara yang merendahkan aktivitas mereka untuk mencapai tujuannya. Tuchman berfokus pada produksi berita yang rutin dan keterbatasan serius yang mendasar dalam strategi peliputan berita tertentu. Walaupun tujuan pemberitaan dari praktik ini adalah memberikan pemberitaan yang objektif, hasil berita di mana peristiwa tersebut diberikan frame dengan cara yang menghapuskan ambiguitas dan malah mendorong cara-cara yang diterima sebagai pandangan umum dalam dunia sosial. (Baran & Davis, 2010).

Berikut adalah analisis frame ditinjau dari kelemahan dan kelebihannya (Baran & Davis, 2010)
ANALISIS FRAME
KEKUATAN
KELEMAHAN
1.Memusatkan perhatian pada individu dalam proses komunikasi massa
1. Terlalu fleksibel dan terbuka (kurang spesifik)
2. Teori yang berada dalam level mikro, tetapi dengan mudah dapat diterapkan isu efek dalam level makro
2. Tidak dapat menunjukkan ada atau tidaknya efek
3. Sangat fleksibel dan terbuka
3. Meniadakan penjelasan sebab-akibat karena metode penelitiannya kualitatif
4. Konsisten dengan temuan terbaru dalam psikologi kognitif
4. Mengasumsikan bahwa individu sering kali membuat kesalahan framing; meragukan kemampuan individu

Peneliti frame lainnya adalah William Gamson. Gamson tertarik pada kemampuan aktivis pergerakan dalam membawa perubahan sosial. Ia menyatakan mengenai pandangan konstruksionisme sosial bahwa lembaga sosial dan elite yang memimpinnya mampu mendominasi dunia sosial dengan memaksakan frame yang mendukung kepentingan mereka dengan pergerakan frame yang persuasif yang memperlihatkan pandangan mereka. Dengan demikian, mereka perlu mempersuasi para jurnalis yang menyajikan frame ini secara efektif dan simpatik. (Baran & Davis, 2010).
Berdasarkan teori analisis frame tersebut, maka teori ini jika dikaitkan dengan jurnalistik, dapat disimpulkan bahwa peran jurnalisme haruslah sebagai penyedia forum ketika ide mengenai dunia sosial secara rutin ditampilkan dan diperdebatkan. Lebih lanjut, sebuah pemberitaan ketika elite yang berkepentingan melibatkan jurnalis dalam membangun drama berita sehingga mengaburkan realitas kontekstual yang mendasarinya.

Tinjauan Webpage
Webpage is a hypertext page that is contained within a Web site. The home page of a Web site is the entry or doorway to the site that might contain links to other pages or to various section of the site. (Dominick, 2007).  Artinya, webpage adalah hypertext page yang terkandung di sebuah web site. Sebuah halaman web site sebagai entri atau pintu masuk yang kemungkinan berisikan link atau halaman lain atau berbagai bagian dari situs. Jadi, web page merupakan informasi atau dokumen sumber daya yang dapat digunakan pada World Wide Web serta diakses melalui web browser dan ditampilkan pada monitor atau perangkat mobile.

Tinjauan Analisis Frame: Tantangan Jurnalistik Islam Media Online
Analisis frame merupakan analisis kerangka berita dalam mengungkapkan kondisi dan pengharapan sehari-hari. Analisis ini berakar pada konstruksionisme sosial dan interkasionisme simbolik sehingga muncul teori pengharapan yang dibentuk terhadap diri sendiri, orang lain, dan dunia sosial sebagai inti dari kehidupan sosial. (Baran & Davis, 2010).
Jurnalistik Islam tak lepas dari prinsip-prinsip komunikasi Al Quran. (Saefullah, 2007). Kehadiran jurnalistik Islam telah mewarnai sejarah jurnalistik di Indonesia sejak era 1990-an. Kini, tantangan jurnalistik Islam adalah bagaimana menginformasikan berita ataupun menyebarkan dakwah Islam kepada masyarakat umum sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut.
Media online merupakan media digital yang menggunakan internet. Media ini memiliki kekurangan dan kelebihan. (Mondry, 2008). Kelebihannya adalah bersifat personal di dalam menyampaikan informasinya, dapat disebarluaskan dan di-update setiap saat, serta dilengkapi fasilitas pencarian berita dan pengarsipan berita yang mudah diakses. Kelemahannya terletak kepada peralatan dan kemampuan penggunanya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tinjauan analisis frame: tantangan jurnalistik Islam  media online tak lepas dari sejarahnya, memenuhi kebutuhan masyarakat untuk memperoleh informasi secara cepat, sesuai dengan kebutuhan pembaca, dan penggunaan kaidah jurnalistik Islam. Selain itu, dibutuhkannya jurnalis Islam media online yang berkompeten di bidangnya.

METODE PENELITIAN
Metode Deskriptif
Metode deskriptif ialah titik berat pada observasi dan suasana alamiah (naturalistis setting) (Rakhmat, 1993). Penelitian deskriptif ditujukan untuk (1) mengumpulkan informasi aktual secara rinci melukiskan gejala yang ada, (2) mengindentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, (3) membuat perbandingan atau evaluasi, (4) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan yang akan datang.
Ciri-ciri metode deskriptif (Surakhmad, 1998) terdiri dari dua macam. Pertama, memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual. Kedua,  data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisa (metode ini sering pula disebut metode analitik).
Adapun, teknik yang digunakan penulis dalam metode deskriptif adalah dengan menggunakan studi komparatif. Studi komparatif merupakan penyelidikan deskriptif yang berusaha mencari pemecahan melalui analisa tentang perhubungan-perhubungan sebab-akibat, yakni yang meneliti faktor-faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi atau fenomen yang diselidiki dan membandingkan satu faktor dengan yang lain, yang bersifat komparatif. (Surakhmad, 1998). Adapun, untuk pembahasan dalam makalah ini perbandingannya adalah membandingkan dua webpage Islam, yaitu www.arrahmah.com dan www.republika.com yang memiliki cara penyampaian yang berbeda di dalam isi beritanya.

ANALISIS/PEMBAHASAN
Analisis Frame: Tantangan Jurnalistik Islam Media Online
www.republika.co.id (ROI) merupakan salah satu web site yang berawal dari media cetak, surat kabar harian, Harian Republika. Surat kabar tersebut pertama kali didirikan pada tanggal 4 Januari 1993 sebagai surat kabar pertama bagi umat muslim di Indonesia dengan pendirian aktanya sebagai perusahaan perseroan. Harian Republika merupakan salah satu grup dari PT Mahaka Media. www.republika.co.id juga menyediakan e-paper  untuk memudahkan pembacanya dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. ROI memiliki prinsip-prinsip yang sama dengan perusahaan lainnya di dalam PT Mahaka Media, yaitu senantiasa berusaha memberikan nilai lebih bagi konsumen dengan memahami kebutuhan dan minat mereka. Selain itu, karyawan merupakan sumber daya yang paling penting. Kami berharap setiap karyawan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, integritas, kreativitas, dan teamwork; menjaga reputasi dan nama baik Perusahaan melalui produk dan pelayanan kami; dan para pemegang saham berhak mendapatkan keuntungan atas investasi mereka melalui apresiasi pasar dan dividen. ROI juga mengandung nilai-nilai yang dalam grup PT Mahaka Media, yaitu KREATIF. Yang dimaksud KREATIF adalah Kredibilitas (Mendukung independensi editorial demi menjaga kredibilitas kami di mata pembaca, pemirsa, pendengar dan konsumen kami), Rasa Tanggung Jawab (Bekerja dengan penuh dedikasi, integritas, dan rasa tanggung jawab yang tinggi), Edukatif  (Memberikan informasi yang mendidik sebagai wujud partisipasi kami dalam mencerdaskan bangsa), Antusiasme (Menciptakan minat dan ikatan yang tinggi terhadap produk dan pelayanan kami), Teamwork (Saling menghargai satu sama lain, dan menjaga kerjasama yang solid di dalam Perusahaan maupun dengan sesama unit bisnis lainnya), Inovatif  (Berkembang dengan kreativitas dan orisinalitas untuk senantiasa berinovasi), Fokus dan Aktif (Fokus pada target dan bergerak cepat menghadapi pelbagai tantangan dan rintangan, serta aktif mengikuti tren terkini).
Republika merupakan media online yang pertama kali hadir di Indonesia sebagai Harian Republika muslim. Di dalam hypertext page media online tersebut terdapat beberapa kategori yang bisa dibaca tak hanya oleh umat muslim tetapi juga oleh umat nonmuslim. Secara umum, ROI tak berbeda seperti web site lainnya karena terdapat berita yang dibutuhkan informasinya oleh masyarakat. Misalnya, judul salah satu artikel “Sop Janda, pedasnya sungguh menggoda” yang termuat dalam kategori gaya hidup-kuliner, dari http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/kuliner/12/10/14/mbw64h-sop-janda-pedasnya-sungguh-menggoda. Menilik dari judulnya saja sudah menarik pembaca untuk melirik dan tertarik mengklik lalu membacanya hingga tuntas. Tentu saja, judul tersebut telah memenuhi salah satu syarat dalam kaidah penulisan judul berita, yaitu Eye Trac. Maksudnya adalah judul tersebut telah menarik minat pembaca. Selain itu, lead (pembuka cerita) yang ditampilkan dalam paragraf awal telah berupaya menahan pembaca untuk terus membacanya. Berdasarkan teori analisis Goffman dan Gamson, dapat diketahui bahwa artikel “Sop Janda, pedasnya sungguh menggoda” merupakan upaya sang jurnalis dalam mengungkapkan informasi kuliner dengan bahasa yang efektif dan simpatik terhadap seperangkat harapan tertentu yang dimaknai dalam situasi sosial dan kondisi tertentu yang ditujukan bagi penyuka kuliner. Walaupun judul dalam artikel tersebut terkesan kurang baik, tetap ada unsur KREATIF dalam penulisan di dalamnya. Selain itu, jika dicermati kembali, prinsip-prinsip komunikasi yang pernah direduksi Jalaluddin Rakhmat dan ditambahkan beberapa prinsip komunikasi lainnya oleh Ujang Saefullah, artikel tersebut telah memenuhi persyaratan, yaitu qaulan sadidan, qaulan balighan, qaulan ma’rufan, qaulan kariman, qaulan layyinan, dan qaulan maysuran.
Selain artikel kuliner, terdapat artikel lainnya yang menarik, yaitu trendtek. Dalam trendtek, ROI memberitakan informasi terbaru seputar teknologi, seperti internet, elektronika, gadget, sains, telco, dan aplikasi. Dengan adanya trendtek, maka dapat disimpulkan bahwa www.republika.co.id dapat dikategorikan siap dengan tantangan di masa depan, khususnya dalam menyiarkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Tak hanya dari segi Teknologi dan Gaya Hidup, republika.co.id pun memberikan informasi bermanfaat pada berita Nasional, Internasional, Dunia Islam, Sepakbola, Otomotif, dan lainnya.  Sebagai media online yang juga mengandung jurnalistik Islam, republika.com menyediakan informasi yang cukup lengkap, yaitu Muallaf, Hikmah, Khasanah, Fatwa, Wakaf, Konsultasi Wakaf, Pojok Arifin Ilham, Umrah-Haji,  Celoteh Kang Erick Yusuf, Nusantara, Gaya Sufi, dan Mancanegara. Pemberitaan di dalamnya pun menyejukkan. Walaupun, terdapat artikel yang berjudul “Enam Bentuk Penghinaan Terhadap Islam” dan dibuat dalam enam bagian, bagian pertama bisa dilihat di http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/12/10/12/mbscxw-enam-bentuk-penghinaan-kepada-islam-1, bahasa yang dipergunakan di dalamnya tetap menyenangkan untuk dibaca hingga tuntas. Dengan demikian, berkaitan dengan pendekatan analisis frame yang dikemukakan Goffman dan Gamson untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk memperoleh informasi secara cepat, sesuai dengan kebutuhan pembaca, dan penggunaan kaidah jurnalistik Islam.
Adapun, untuk sumber daya manusia yang bekerja di ww.republika.co.id diharapkan juga dapat menunjang kinerja pekerjaannya dengan mengikuti serangkaian seleksi karyawan, misalnya wawancara, training, dan sebagainya. Dengan begitu, maka www.republika.co.id dapat dikategorikan sebagai media online jurnalistik Islam yang mampu menghadapi dan menjawab tantangan era digital. Kendala yang umum biasanya terjadi adalah kurang tersedia sarana dan prasarana dalam menikmati layanan era digital. Kendala tersebut adalah kurangnya fasilitas internet dan perangkat telepon ataupun komputer yang dapat menunjang keperluan media online. Hal itu biasanya terjadi akibat kondisi keuangan sang pengguna media online, jaringan internet yang tidak tersedia, dan perangkat internet yang belum tersedia.
www.arrahmah.com merupakan media online yang berlandaskan pada keislaman yang kuat. Dengan jargon “find your filter, get the truth” dan “Berita Dunia Islam dan Berita Jihad Terdepan”, maka sudah jelaslah misi dan visi yang diusung di dalam berita di dalamnya. Berkaitan dengan hal itu, maka dapat dikatakan bahwa www.arrahmah.com berbeda dengan www.republika.co.id. Adapun, berkaitan dengan sejarahnya, www.arrahmah.com pernah terkena pembredelan akibat pemberitaan yang dituliskan oleh salah seorang pemimpin redaksi di media tersebut dan hal itu tidak menutup media tersebut untuk tidak hadir kembali. Kini, www.arrahmah.com kembali dengan pemberitaan yang berkaitan keislaman. World, News, Islamic World, Jihad Zone, Kajian Islam, Muslimah, Rubrik, dan Kontribusi merupakan pilihan dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh audiensnya.
Berkaitan dengan berita yang termuat dalam www.arrahmah.com, kecepatan informasi yang dipergunakan di dalam media tersebut dihadirkan realtime namun isinya bersifat tendesius. Prinsip-prinsip komunikasi dalam www.arrahmah.com diterapkan dalam penulisannya, terutama dalam penyampaian informasi yang mengiring pembacanya dalam pandangan jihad Islam. Ciri khas dalam penulisan di www.arrahmah.com adalah penulisan judul yang panjang, contohnya terdapat dalam salah satu judul berita ”Sekjen MIUMI nasehatkan Ansyaad Mbai agar takut Azab Allah”, dari http://arrahmah.com/read/2012/10/13/23921-sekjen-miumi-nasehatkan-ansyaad-mbai-agar-takut-azab-allah.html. Pemilihan judul tersebut bisa diartikan negatif jika kita hanya membacanya sekilas. Oleh sebab itu, di sinilah peran sang jurnalis dalam mengungkapkan lead berita yang menarik sehingga pembaca menuntaskan membaca beritanya dan menyimpulkan apakah berita itu positif, negatif, benar ataukah salah.
Berkaitan dengan tinjauan analisis frame pada www.arrahmah.com, dapat disimpulkan bawa kerangka analisis dalam web site dapat dikaitkan dengan pendapat Tuchman yang dapat dijadikan tinjauan teori. Hal ini karena web site tersebut berfokus pada produksi berita yang rutin dan keterbatasan serius yang mendasar dalam strategi peliputan berita tertentu. Walaupun tujuan pemberitaan dari praktik ini adalah memberikan pemberitaan yang objektif, hasil berita di mana peristiwa tersebut diberikan frame dengan cara yang menghapuskan ambiguitas dan malah mendorong cara-cara yang diterima sebagai pandangan umum dalam dunia sosial.
Adapun, untuk menghadapi tantangan di era digital, web site tersebut masih diperlukan pekerjaan rumah di dalamnya, seperti teknis kepenulisan yang sebaiknya lebih lugas dan tetap berprinsip dalam komunikasi jurnalistik Islami. Kendala yang biasa dihadapi berkaitan dengan media online adalah peralatan dan penggunanya. Hal tersebut sempat dialami oleh penulis pada saat membuka www.arrahmah.com, jaringan internet menjadi lebih lama aksesnya yang dapat diakibatkan oleh web page dan aplikasi di dalam web site tersebut. Dengan kata lain, fasilitas internet yang dimiliki penulis kurang menunjang ketika menjelajahi web page di dalamnya. Walaupun demikian, www.arrahman.com bisa kembali memberitakan hal-hal berkaitan dengan dunia Islam di media online yang berlandaskan jihad (perjuangan) Islam.
Jadi, berdasarkan teori komparatif dalam metode deskriptif dapat disimpulan bahwa kedua obyek penelitian, yaitu www.republika.co.id (ROI) dan www.arrahmah.com merupakan media online yang berbeda namun mengarah kepada tujuan yang sama, yaitu jurnalistik Islam. Di dalam menyampaikan pesan di dalam berita, ROI tetap mengedepankan pemahaman jurnalistik secara umum, jurnalistik Islam, dan mengacu kepada nilai-nilai perusahaan yang berlaku. Sementara itu, www.arrahmah.com berpegang kepada jurnalistik Islam dengan pelabelan jihad dalam penulisannya. Keduanya memiliki link ke jejaring sosial, seperti twitter dan facebook. Jika ROI sudah tersedia dalam bentuk e-paper dan media cetak, maka www.arrahmah.com belum memiliki keduanya namun media lainnya, seperti video, rekaman suara, dan yang lainnya tersedia dalam web sitenya. Lalu, pilihan informasi yang terdapat di ROI lebih beragam dibandingkan www.arrahmah.com.
Untuk menghadapi tantangan media online jurnalistik Islam, tak sekadar kemampuan berbahasa, sumber daya manusia, perlengkapan dan peralatan yang mendukung, sejarah dan ilmu yang berkaitan dengan hal itu, diperlukan juga nilai-nilai yang diakui kebenarannya di dalam media tersebut. Dengan demikian, maka sesusai dengan kesimpulan analisis frame, yaitu peran jurnalisme haruslah sebagai penyedia forum ketika ide mengenai dunia sosial secara rutin ditampilkan dan diperdebatkan. Lebih lanjut, sebuah pemberitaan ketika elite yang berkepentingan melibatkan jurnalis dalam membangun drama berita sehingga mengaburkan realitas kontekstual yang mendasarinya. Selain itu, analisis frame juga dipengaruhi oleh latar belakang pada konstruksionisme sosial dan interkasionisme simbolik sehingga muncullah harapan di dalamnya.

KESIMPULAN
Berdasarkan pendahuluan, tinjauan konsep atau teori, dan analisis yang terdapat dalam pembahasan “Analisa Frame: Tantangan Jurnalistik Media Islam Online”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Untuk menghadapi dan memenuhi tantangan jurnalistik Islam media online, khususnya web page, diperlukan usaha bersama dalam menyebarkan informasi ke masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat tersebut dan tetap menerapkan kaidah jurnalistik Islam yang berpedoman kepada Al Quran.
2. Untuk menghadapi kendala peralatan berkaitan dengan media online, maka diperlukan dana yang sesuai dengan peralatan yang dibutuhkan, misalnya jaringan internet, perangkat komputer, dan telepon selular yang bisa terhubung dengan internet.
4. Untuk memenuhi tantangan jurnalistik media online, diperlukan para jurnalis yang berkompeten dalam bekerja efektif. Mereka bisa dilatih dan dididik secara berkelanjutan mulai perekturan dan jika sudah mencapai level tertentu, diberikan pelatihan kembali.
4. Pendekatan analisis frame merupakan salah satu cara dalam menganalisis sejarah dan tantangan media online. Dengan menganalisis berdasarkan pendekatan tersebut, maka dapat diketahui bagaimana analisis frame yang dipergunakan dalam media online tersebut, khususnya www.republika.co.id dan www.arrahmah.com. Adapun, analisis frame yang dipergunakan menggunakan konsep yang diberikan oleh Goffman, Gamson, dan Tuchman yang berintikan kepada teori pengharapan.


DAFTAR PUSTAKA
SUMBER NON-ELEKTRONIK
Buku
Arikunto, Suharsimi. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Baran,  Stanley J. (2012). Pengantar Komunikasi Massa Jilid 1 Edisi 5.Terj. Jakarta: Erlangga.
Baran, Stanley J., & Dennis K. Davis. (2003). Mass Communication Theory. Foundation, Ferment, and
         Future. Third Edition. Canada: Thomson Wadsworth.
Baran, Stanley J., & Dennis K. Davis. Teori Dasar, Komunikasi Pergolakan, dan Masa Depan Massa.
         Jakarta: Salemba Humanika.
Bungin, Muhammad Burhan. (2006). Sosiologi Komunikasi. Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
        Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.
Dominick, Joseph R. (2007). The Dynamics of Mass Communication 9th Edition. Media in the Digital Area.
        New York: McGraw-Hill.
Ilahi, Wahyu. (2010). Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ishwara, Luwi. (2011). Seri Jurnalistik Kompas. Jurnalisme Dasar. Jakarta: Kompas.
Mondry. (2008). Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia.
Littlejhon, Stephen W., & Karen A. Foss. (2009). Teori Komunikasi Edisi 9. Terj. Jakarta: Salemba
        Humanika.
Ma’arif, Bambang S. (2010). Komunikasi Dakwah. Paradigma Untuk Aksi. Bandung: Sembiosa
        Rekatama Media.
Rakhmat, Jalaludin. (1991). Islam Alternatif. Ceramah-Ceramah di Kampus. Bandung: Penerbit Mizan.
Rakhmat, Jalaludin. (1992). Islam Aktual. Refleksi-Sosial Seorang Cendekiawan Muslim. Bandung:
        Penerbit Mizan.
Rakhmat, Jalaluddin. (1993). Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung:
        PT Remaja Rosdakarya.
Rakhmat, Jalaluddin. (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Saefullah, Ujang. (2007). Kapita Selekta Komunikasi Pendekatan Budaya dan Agama. Bandung: Simbiosa
       Rekatama Media.
Surakhmad, Winarno. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah. Dasar, Metoda, dan Tekhnik. Edisi kedelapan.
         Bandung: Tarsito.
Vivian, John. (2011). The Media of Mass Communication Tenth Edition. USA: Pearson.



SUMBER ELEKTRONIK
Situs
Ariyadi, Bayu. (2012). Jurnalistik Islami. Diakses pada Jumat, 12 Oktober 2012, dari
Bilal. (2012). Sekjen MIUMI nasehatkan Ansyaad Mbai agar takut Azab Allah, Diakses pada Minggu, 14
       Oktober 2012. dari
Ucu, Karta Raharja. (2012). Enam Bentuk Penghinaan kepada Islam. Diakses pada Minggu, 14 Oktober
      mancanegara/12/10/12/mbscxw-enam-bentuk-penghinaan-kepada-islam-1
Mahaka Multimedia. (Tanpa Tahun). Tentang Mahaka. Diakses pada Minggu, 14 Oktober 2012, dari
Putra, Yudha Manggala P & Riana Dwi Resky. (2012). Sop Janda, Pedasnya Sungguh Menggoda.
      Diakses pada Senin, 15 Oktober 2012, dari http://www.republika.co.id/berita/gaya-
      hidup/kuliner/12/10/14/mbw64h-sop-janda-pedasnya-sungguh-menggoda.
Romli, ASM. (2009). Sejarah Jurnalistik (Materi Kuliah “Pengantar Ilmu Jurnalistik” Jurusan KPI UIN SGD
       Bandung). Diakses pada Jumat, 12 Oktober 2012, dari

Disertasi dan Tesis
Masri, Subekti. (2005). Etika Jurnalistik dalam Pandangan Islam. (Tesis diajukan untuk memenuhi syarat-
      syarat Mencapai gelar Magister Agama pada Program Pasca Sarjana IAIN Alauddin Ujung Pandang).
      Diakses pada Senin, 8 Oktober 2012. Dari datastudi.files.wordpress.com/2011/09/subekti-  
      masri.pdf.










0 komentar:

Posting Komentar