Dina Purnama Sari
Jurusan Sekretaris, Akademi Sekretari dan Manajemen
Bina Sarana Informatika Jakarta, BSI Center
Menara Salemba, Jalan Salemba Raya No. 5 Lt.2, Salemba, Jakarta Pusat 10440, Provinsi DKI Jakarta-Indonesia
Abstract
There were some new websites emerged during the 1990s in
Indonesia which contain many journalistic reports from their own. At that time,
the website was known as weblog, and recently, it is more often abbreviated as a
blog, then evolved into an online application, such as android application. As
for, limitation problems are challenges of online journalism media, especially
Islam journalism’s webpage with frame analysis approach. Islam journalism’s
webpage have some challenges which related to journalism history. Example,
Arrahmah’s webpage was banned but they rises again, to fulfill people’s need to
get more faster information, suit with the reader’s need, and principle of
using Islam journalism. Beside that, online media need Islam journalist whom
competent according to the field. Then, the problem is about the tools and user
ability. Therefore, webpage of Islam journalism can not be separated from their
history, fulfill Islam journalism’s requirement, and the speed of webpage in
giving information to their reader. Those all were challenges of online
journalism media Islam, especially webpage with frame analysis.
Abstrak
Media jurnalistik Islam online di Indonesia muncul sekitar
tahun 1990-an yang diwarnai oleh situs-situs pribadi yang memuat laporan
jurnalistik pemiliknya. Pada saat itu, dikenal istilah weblog dan kini lebih
sering disingkat sebagai blog lalu berkembang menjadi aplikasi online, seperti
aplikasi android. Adapun, pembatasan masalahnya dibatasi pada tantangan
jurnalistik media online, khususnya webpage jurnalistik Islam dengan pendekatan
analisis frame.Webpage jurnalistik Islam memiliki beberapa tantangan yang bisa
dikaitkan dengan sejarahnya. Yaitu, penghentian webpage Arrahmah namun webpage
tersebut kembali hadir, memenuhi kebutuhan masyarakat untuk memperoleh
informasi secara cepat, sesuai dengan kebutuhan pembaca, dan penggunaan kaidah
jurnalistik Islam. Selain itu, dibutuhkannya jurnalis Islam media online yang
berkompeten di bidangnya. Adapun, permasalahan yang dihadapi terletak pada
peralatan dan kemampuan penggunanya. Dengan demikian, tantangan webpage
jurnalistik Islam tak dapat dilepaskan dari sejarahnya, memenuhi persyaratan jurnalistik
Islami dan kecepatan di dalam penyampaian informasi kepada pembacanya. Hal
tersebut merupakan tantangan jurnalistik Islam media online, khususnya webpage
dengan menggunakan analisis frame.
Keywords: Frame Analysis, Challenges, Islam
Journalism, Webpage
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Secara
umum, sejarah jurnalistik tak terlepas dari Acta
Diurna (catatan harian), yaitu media pertama yang berbentuk barang cetakan.
Acta Diurna berisi informasi dari
pusat pemerintahan Romawi kepada rakyatnya sekitar tahun 59 sebelum masehi.
Informasi tersebut dipasang di Stadion Romawi (Forum Romanum) supaya diketahui masyarakat umum. Selain itu,
terdapat Acta Senatus yang berisikan
berbagai undang-undang, peraturan, dan tata tertib yang disahkan Romawi dan diumumkan di depan gedung Romawi dan dimakan terdapat
Acta Senatus. Informasi keagamaan diumumkan Imam Agung di papan halaman gereja
dengan nama Anales sedangkan orang
yang menyebarluaskannya dinamakan diurnarius.
Berkaitan
dengan hal itu, terdapat pula berbagai macam sejarah jurnalistik di seluruh
dunia. Salah satunya adalah di Indonesia. Perkembangan jurnalistik di Indonesia
mengalami beberapa periode yang didukung oleh jenis medianya masing-masing.
Jenis media tersebut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu media cetak, media
elektronik, dan media online. Tujuan ketiga media tersebut adalah menyampaikan
informasi yang bisa berupa fakta atau kejadian yang tidak ditambah opini sang
penulisnya atau informasi berupa pendapat penulis dengan kekurangan dan kelebihan
medianya masing-masing. Ketiga media tersebut dapat menyebarkan aneka informasi
sesuai dengan kebutuhan audiensnya, seperti hal-hal yang berkaitan dengan keislaman.
Salah
satu media yang hadir pada era digital adalah media online. Media online ini
semula dikategorikan sebagai media elektronik namun para pakar memisahkannya
dari media tersebut karena media online menggunakan media internet, gabungan
proses media cetak dengan menulis informasi yang disalurkan melalui sarana
elektronik, tetapi juga berhubungan dengan komunikasi personal. Di dalam media
online itu terdapat istilah webpage. Webpage sebagai media dokumentasi dalam World Wide Web di media online. Sebagai
obyeknya di dalam pembahasan adalah webpage yang berhubungan dengan jurnalistik
Islam, seperti www.arrahmah.com dan www.republika.co.id
dengan menggunakan analisis frame. Berkaitan
dengan hal itu, maka penulis membahas mengenai media online, khususnya webpage
dalam jurnalistik Islam dengan analisis frame dan mengambil judul “Analisis
Frame: Tantangan Jurnalistik Islam Media Online”.
Identifikasi Masalah
Identifikasi
masalah dalam pembahasan Analisis Frame: Tantangan Jurnalistik Islam Media
Online terdiri dari.
1.
Bagaimana menghadapi dan memenuhi tantangan jurnalistik Islam media online
dengan menyebarkan informasi ke masyarakat sesuai dengan kebutuhannya dan
disebarkan dengan cepat sesuai dengan kaidah jurnalistik Islam?
2.
Bagaimana menghadapi kendala peralatan dan kemampuan penggunanya dalam
menghadapi dan memenuhi tantangan jurnalistik media online?
3. Bagaimana
tantangan jurnalistik Islam Media Online dengan menggunakan pendekatan analis
frame?
Pembatasan Masalah
Pembahasan
“Analisis Frame: Tantangan Jurnalistik Islam Media Online” dibatasi pada
tantangan jurnalistik media online, khususnya webpage jurnalistik Islam dengan
pendekatan analisis frame. Webpage yang diambil adalah www.arrahmah.com dan www.republika.co.id.
Tujuan Penulisan
Makalah
ini ditulis untuk keperluan seminar nasional jurnalistik Islam pada Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta serta
keperluan referensi yang berkaitan dengan jurnalistik Islam.
TINJAUAN TEORI/KONSEP
Sejarah Singkat
Jurnalistik Islam Online di Indonesia
Media
online di Indonesia sudah ada sejak tahun 1990-an. Tepatnya, pada tahun 1998,
sejak runtuhnya Soeharto. Hal itu karena masyarakat membutuhkan informasi yang
cepat dan sebagai media alternative dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Media online yang pertama kali hadir adalah detik.com kemudian tumbuhlah
beberapa media online lainnya, seperti astaga.com, satunet.com, www.berita99.com, arrahmah.com, dan
ok-one.com. Selain itu, terbitlah dua jenis media, yaitu media cetak dan media
online, misalnya republika.co.id, sabili.co.id. Kini, sabili.co.id dapat diunggah melalui
layanan aplikasi telepon selular, salah satunya dengan menggunakan aplikasi
android.
Selain
itu, media online lainnya berupa weblog atau yang lebih disingkat menjadi blog.
Blog tersebut merupakan media personal yang diperuntukan bagi masyarakat umum
untuk memiliki media online tersendiri. Adapun, weblog yang hadir di Indonesia
di antaranya adalah blogspot dan wordpres. Kehadiran weblog tersebut juga
dimanfaatkan oleh umat muslim dalam upaya menyebarkan informasi yang
bermanfaat, seperti http://bayustarred.blogspot.com/2012/09/jurnalistik-islami.html.
Keberadaan media online ini juga
didukung oleh kebutuhan masyarakat yang ingin mendapatkan informasi dengan
lebih cepat. Hal itu berkaitan dengan kesibukan individu yang tak sempat
menyimak berita melalui media cetak ataupun elektronik. Dengan demikian,
kehadiran media online di Indonesia semakin berkembang. Hal tersebut juga
dialamai oleh media online Islam.
Tinjauan Jurnalistik
Islam
Jurnalistik
Islam berpedoman kepada prinsip-prinsip komunikasi menurut Al Quran.
Prinsip-prinsip ini merupakan reduksi dari Jalaluddin Rakhmat dan ditambah
dengan empat prinsip lainnya. (Saefullah, 2007). Prinsip-prinsip itu adalah
prinsip qaulan sadidan, qaulan balighan,
qaulan ma’rufan, qaulan kariman, qaulan layyinan, dan qaulan maysuran. Qaulan
sadidan atinya pembicaraan yang jujur, benar, tidak bohong, dan tidak
berbelit-belit. Qaulan balighan dapat
diterjemahkan sebagai prinsip komunikasi yang efektif. Qaulan ma’rufan dapat disimpulan betapa pentingnya berbicara yang
baik dengan siapa pun, dimana pun, dan kapan pun dengan syarat pembicaraanya
itu akan mendatangkan pahala dan manfaat, baik bagi dirinya sendiri sebagai
komunikator maupun bagi orang yang mendengarkan sebagai komunikan. Qaulan kariman artinya bahwa dalam
berkomunikasi diperlukan kata-kata bijaksana, berkualitas, dan bermanfaat. Qaulan layyinan merupakan prinsip
komunikasi yang melarang nada keras dan tinggi disertai emosi yang berlebihan,
larangan berkata buruk, serta perintah berkata yang bernada sederhana. Qaulan maysuran merupakan prinsip
komunikasi yang berarti ucapan yang menyenangkan, kata-kata yang mudah dan
lunak, bahasa yang mudah dimengerti dan melegakan perasaan sehingga mudah
dicerna.
Adapun, seorang jurnalis hendaknya mampu
menulis berita dengan baik. Penulisan struktur berita dapat menggunakan piramida
terbalik dengan rumusan 5 W +1 H. Rumusan 5 W + 1 H terdiri dari what (apa), when (kapan), who
(siapa), where (di mana), why (mengapa), dan how (bagaimana). Jurnalis juga mampu untuk melakukan observasi,
wawancara narasumber, dan rewriting.
(Ishawara, 2011). Kemampuan-kemampuan tersebut juga sebaiknya dimiliki oleh
jurnalis Islam sehingga dapat menunjang pekerjaan dan meningkatkan
kompetensinya.
Tinjauan Analisis Frame
Sosiolog Erving Goffman membangun
analisis frame (frame analysis) untuk memberikan pemahaman sistematis bagaimana kita menggunakan
pengharapan untuk memaknai situasi sehari-hari dan orang yang berada di
dalamnya. Lebih lanjut, Goffman menyatakan bahwa di dalam analisis frame
terdapat informasi yang ada di lingkungan yang melambangkan perubahan atau
pergantian tindakan. Goffman menggunakan istilah frame (kerangka) untuk merujuk
pada seperangkat pengharapan tertentu yang digunakan untuk memaknai situasi
sosial dalam keadaan tertentu. Teori Goffman memberikan
sebuah cara yang menarik dalam mengukur bagaimana media dapat secara detail
mendorong dan menguatkan budaya publik yang dominan. Maksudnya, analisis frame
merupakan sebuah dunia nyata ketika orang-orang dan peristiwa tertentu menuruti
peraturan tertentu yang konvensional dan diterima secara luas yang terkadang
disebut juga sebagai realitas primer atau dominan. Selain itu, analisis frame
menurut Goffman, terdapat pergeseran ke bawah atau ke atas, yaitu ketika kita
berpindah bolak-balik dari frame yang serius ke yang kurang serius. Dengan
demikian, analisis frame menurut Goffman adalah teori level mikro yang berfokus
pada bagaimana individu belajar secara rutin memaknai dunia sosial mereka.
Teori analisis frame didasarkan pada seperangkat harapan tertentu yang dimaknai
dalam situasi sosial dan kondisi tertentu. (Baran & Davis, 2010).
Selain Goffman, analisis frame juga
dikemukakan oleh Todd Gitlin dan Gaye Tuchman. Gitlin berfokus kepada
pemberitaan kelompok politik radikal pada akhir tahun 1960-an. Ia berpendapat
bahwa mereka secara sistematis ditampilkan dengan cara yang merendahkan
aktivitas mereka untuk mencapai tujuannya. Tuchman berfokus pada produksi
berita yang rutin dan keterbatasan serius yang mendasar dalam strategi
peliputan berita tertentu. Walaupun tujuan pemberitaan dari praktik ini adalah
memberikan pemberitaan yang objektif, hasil berita di mana peristiwa tersebut
diberikan frame dengan cara yang menghapuskan ambiguitas dan malah mendorong
cara-cara yang diterima sebagai pandangan umum dalam dunia sosial. (Baran & Davis,
2010).
Berikut
adalah analisis frame ditinjau dari kelemahan dan kelebihannya (Baran & Davis,
2010)
ANALISIS FRAME
|
|
KEKUATAN
|
KELEMAHAN
|
1.Memusatkan
perhatian pada individu dalam proses komunikasi massa
|
1.
Terlalu fleksibel dan terbuka (kurang spesifik)
|
2.
Teori yang berada dalam level mikro, tetapi dengan mudah dapat diterapkan isu
efek dalam level makro
|
2.
Tidak dapat menunjukkan ada atau tidaknya efek
|
3.
Sangat fleksibel dan terbuka
|
3.
Meniadakan penjelasan sebab-akibat karena metode penelitiannya kualitatif
|
4.
Konsisten dengan temuan terbaru dalam psikologi kognitif
|
4.
Mengasumsikan bahwa individu sering kali membuat kesalahan framing; meragukan
kemampuan individu
|
Peneliti frame lainnya adalah William
Gamson. Gamson tertarik pada kemampuan aktivis pergerakan dalam membawa
perubahan sosial. Ia menyatakan mengenai pandangan konstruksionisme sosial
bahwa lembaga sosial dan elite yang memimpinnya mampu mendominasi dunia sosial
dengan memaksakan frame yang mendukung kepentingan mereka dengan pergerakan
frame yang persuasif yang memperlihatkan pandangan mereka. Dengan demikian,
mereka perlu mempersuasi para jurnalis yang menyajikan frame ini secara efektif
dan simpatik.
(Baran & Davis, 2010).
Berdasarkan teori analisis frame
tersebut, maka teori ini jika dikaitkan dengan jurnalistik, dapat disimpulkan
bahwa peran jurnalisme haruslah sebagai penyedia forum ketika ide mengenai
dunia sosial secara rutin ditampilkan dan diperdebatkan. Lebih lanjut, sebuah
pemberitaan ketika elite yang berkepentingan melibatkan jurnalis dalam
membangun drama berita sehingga mengaburkan realitas kontekstual yang mendasarinya.
Tinjauan Webpage
Webpage is a hypertext page that is contained within a Web site. The home
page of a Web site is the entry or doorway to the site that might contain links
to other pages or to various section of the site. (Dominick, 2007). Artinya, webpage
adalah hypertext page yang terkandung
di sebuah web site. Sebuah halaman web
site sebagai entri atau pintu masuk yang kemungkinan berisikan link atau
halaman lain atau berbagai bagian dari situs. Jadi, web page merupakan informasi atau dokumen sumber daya yang dapat
digunakan pada World Wide Web serta
diakses melalui web browser dan ditampilkan pada monitor atau perangkat mobile.
Tinjauan Analisis
Frame: Tantangan Jurnalistik Islam Media Online
Analisis
frame merupakan analisis kerangka berita dalam mengungkapkan kondisi dan
pengharapan sehari-hari. Analisis ini berakar pada konstruksionisme sosial dan
interkasionisme simbolik sehingga muncul teori pengharapan yang dibentuk
terhadap diri sendiri, orang lain, dan dunia sosial sebagai inti dari kehidupan
sosial. (Baran & Davis, 2010).
Jurnalistik
Islam tak lepas dari prinsip-prinsip komunikasi Al Quran. (Saefullah, 2007).
Kehadiran jurnalistik Islam telah mewarnai sejarah jurnalistik di Indonesia
sejak era 1990-an. Kini, tantangan jurnalistik Islam adalah bagaimana
menginformasikan berita ataupun menyebarkan dakwah Islam kepada masyarakat umum
sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut.
Media
online merupakan media digital yang menggunakan internet. Media ini memiliki
kekurangan dan kelebihan. (Mondry, 2008). Kelebihannya adalah bersifat personal
di dalam menyampaikan informasinya, dapat disebarluaskan dan di-update setiap saat, serta dilengkapi
fasilitas pencarian berita dan pengarsipan berita yang mudah diakses. Kelemahannya
terletak kepada peralatan dan kemampuan penggunanya.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa tinjauan analisis frame: tantangan
jurnalistik Islam media online tak lepas
dari sejarahnya, memenuhi kebutuhan masyarakat untuk memperoleh informasi
secara cepat, sesuai dengan kebutuhan pembaca, dan penggunaan kaidah
jurnalistik Islam. Selain itu, dibutuhkannya jurnalis Islam media online yang
berkompeten di bidangnya.
METODE PENELITIAN
Metode Deskriptif
Metode
deskriptif ialah titik berat pada observasi dan suasana alamiah (naturalistis
setting) (Rakhmat, 1993). Penelitian deskriptif ditujukan untuk (1)
mengumpulkan informasi aktual secara rinci melukiskan gejala yang ada, (2)
mengindentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang
berlaku, (3) membuat perbandingan atau evaluasi, (4) menentukan apa yang
dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari
pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan yang akan datang.
Ciri-ciri
metode deskriptif (Surakhmad, 1998) terdiri dari dua macam. Pertama, memusatkan
diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada
masalah-masalah yang aktual. Kedua, data
yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisa (metode ini
sering pula disebut metode analitik).
Adapun,
teknik yang digunakan penulis dalam metode deskriptif adalah dengan menggunakan
studi komparatif. Studi komparatif merupakan penyelidikan deskriptif yang
berusaha mencari pemecahan melalui analisa tentang perhubungan-perhubungan
sebab-akibat, yakni yang meneliti faktor-faktor tertentu yang berhubungan
dengan situasi atau fenomen yang diselidiki dan membandingkan satu faktor
dengan yang lain, yang bersifat komparatif. (Surakhmad, 1998). Adapun, untuk
pembahasan dalam makalah ini perbandingannya adalah membandingkan dua webpage
Islam, yaitu www.arrahmah.com dan
www.republika.com yang memiliki cara penyampaian yang berbeda di dalam isi
beritanya.
ANALISIS/PEMBAHASAN
Analisis Frame:
Tantangan Jurnalistik Islam Media Online
www.republika.co.id
(ROI) merupakan salah satu web site
yang berawal dari media cetak, surat kabar harian, Harian Republika. Surat kabar
tersebut pertama kali didirikan pada tanggal 4 Januari 1993 sebagai surat kabar
pertama bagi umat muslim di Indonesia dengan pendirian aktanya sebagai
perusahaan perseroan. Harian Republika merupakan salah satu grup dari PT Mahaka
Media. www.republika.co.id juga menyediakan e-paper
untuk memudahkan pembacanya dalam
mendapatkan informasi yang dibutuhkan. ROI memiliki prinsip-prinsip yang sama
dengan perusahaan lainnya di dalam PT Mahaka Media, yaitu senantiasa berusaha
memberikan nilai lebih bagi konsumen dengan memahami kebutuhan dan minat
mereka. Selain itu, karyawan merupakan sumber daya yang paling penting. Kami
berharap setiap karyawan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, integritas,
kreativitas, dan teamwork; menjaga reputasi dan nama baik Perusahaan melalui
produk dan pelayanan kami; dan para pemegang saham berhak mendapatkan
keuntungan atas investasi mereka melalui apresiasi pasar dan dividen. ROI juga
mengandung nilai-nilai yang dalam grup PT Mahaka Media, yaitu KREATIF. Yang
dimaksud KREATIF adalah Kredibilitas (Mendukung independensi editorial demi menjaga kredibilitas
kami di mata pembaca, pemirsa, pendengar dan konsumen kami), Rasa Tanggung Jawab (Bekerja dengan
penuh dedikasi, integritas, dan rasa tanggung jawab yang tinggi), Edukatif (Memberikan informasi yang mendidik sebagai
wujud partisipasi kami dalam mencerdaskan bangsa), Antusiasme (Menciptakan minat dan ikatan yang tinggi terhadap
produk dan pelayanan kami), Teamwork
(Saling menghargai satu sama lain, dan menjaga kerjasama yang solid di dalam
Perusahaan maupun dengan sesama unit bisnis lainnya), Inovatif (Berkembang dengan
kreativitas dan orisinalitas untuk senantiasa berinovasi), Fokus dan Aktif (Fokus pada target dan
bergerak cepat menghadapi pelbagai tantangan dan rintangan, serta aktif
mengikuti tren terkini).
Republika
merupakan media online yang pertama kali hadir di Indonesia sebagai Harian
Republika muslim. Di dalam hypertext page
media online tersebut terdapat beberapa kategori yang bisa dibaca tak hanya
oleh umat muslim tetapi juga oleh umat nonmuslim. Secara umum, ROI tak berbeda
seperti web site lainnya karena terdapat berita yang dibutuhkan informasinya
oleh masyarakat. Misalnya, judul salah satu artikel “Sop Janda, pedasnya
sungguh menggoda” yang termuat dalam kategori gaya hidup-kuliner, dari http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/kuliner/12/10/14/mbw64h-sop-janda-pedasnya-sungguh-menggoda.
Menilik dari judulnya saja sudah menarik pembaca untuk melirik dan tertarik
mengklik lalu membacanya hingga tuntas. Tentu saja, judul tersebut telah
memenuhi salah satu syarat dalam kaidah penulisan judul berita, yaitu Eye Trac. Maksudnya adalah judul
tersebut telah menarik minat pembaca. Selain itu, lead (pembuka cerita) yang ditampilkan dalam paragraf awal telah
berupaya menahan pembaca untuk terus membacanya. Berdasarkan teori analisis
Goffman dan Gamson, dapat diketahui bahwa artikel “Sop Janda, pedasnya sungguh
menggoda” merupakan upaya sang jurnalis dalam mengungkapkan informasi kuliner
dengan bahasa yang efektif dan simpatik terhadap seperangkat
harapan tertentu yang dimaknai dalam situasi sosial dan kondisi tertentu yang ditujukan bagi
penyuka kuliner.
Walaupun judul dalam artikel tersebut terkesan kurang baik, tetap ada unsur
KREATIF dalam penulisan di dalamnya. Selain itu, jika dicermati kembali,
prinsip-prinsip komunikasi yang pernah direduksi Jalaluddin Rakhmat dan
ditambahkan beberapa prinsip komunikasi lainnya oleh Ujang Saefullah, artikel
tersebut telah memenuhi persyaratan, yaitu qaulan sadidan, qaulan balighan,
qaulan ma’rufan, qaulan kariman, qaulan layyinan, dan qaulan maysuran.
Selain
artikel kuliner, terdapat artikel lainnya yang menarik, yaitu trendtek. Dalam trendtek,
ROI memberitakan informasi terbaru seputar teknologi, seperti internet,
elektronika, gadget, sains, telco, dan aplikasi. Dengan adanya trendtek, maka
dapat disimpulkan bahwa www.republika.co.id dapat dikategorikan siap dengan
tantangan di masa depan, khususnya dalam menyiarkan informasi yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Tak hanya dari segi Teknologi dan Gaya Hidup,
republika.co.id pun memberikan informasi bermanfaat pada berita Nasional, Internasional,
Dunia Islam, Sepakbola, Otomotif, dan lainnya.
Sebagai media online yang juga mengandung jurnalistik Islam,
republika.com menyediakan informasi yang cukup lengkap, yaitu Muallaf, Hikmah,
Khasanah, Fatwa, Wakaf, Konsultasi Wakaf, Pojok Arifin Ilham, Umrah-Haji, Celoteh Kang Erick Yusuf, Nusantara, Gaya
Sufi, dan Mancanegara. Pemberitaan di dalamnya pun menyejukkan. Walaupun,
terdapat artikel yang berjudul “Enam Bentuk Penghinaan Terhadap Islam” dan
dibuat dalam enam bagian, bagian pertama bisa dilihat di http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/12/10/12/mbscxw-enam-bentuk-penghinaan-kepada-islam-1,
bahasa yang dipergunakan di dalamnya tetap menyenangkan untuk dibaca hingga
tuntas. Dengan demikian, berkaitan dengan pendekatan analisis frame yang
dikemukakan Goffman dan Gamson untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk
memperoleh informasi secara cepat, sesuai dengan kebutuhan pembaca, dan
penggunaan kaidah jurnalistik Islam.
Adapun,
untuk sumber daya manusia yang bekerja di ww.republika.co.id diharapkan juga
dapat menunjang kinerja pekerjaannya dengan mengikuti serangkaian seleksi
karyawan, misalnya wawancara, training,
dan sebagainya. Dengan begitu, maka www.republika.co.id dapat dikategorikan
sebagai media online jurnalistik Islam yang mampu menghadapi dan menjawab
tantangan era digital. Kendala yang umum biasanya terjadi adalah kurang
tersedia sarana dan prasarana dalam menikmati layanan era digital. Kendala
tersebut adalah kurangnya fasilitas internet dan perangkat telepon ataupun
komputer yang dapat menunjang keperluan media online. Hal itu biasanya terjadi
akibat kondisi keuangan sang pengguna media online, jaringan internet yang
tidak tersedia, dan perangkat internet yang belum tersedia.
www.arrahmah.com merupakan media online
yang berlandaskan pada keislaman yang kuat. Dengan jargon “find your filter, get
the truth” dan “Berita Dunia Islam dan Berita Jihad Terdepan”, maka sudah
jelaslah misi dan visi yang diusung di dalam berita di dalamnya. Berkaitan
dengan hal itu, maka dapat dikatakan bahwa www.arrahmah.com
berbeda dengan www.republika.co.id.
Adapun, berkaitan dengan sejarahnya, www.arrahmah.com
pernah terkena pembredelan akibat pemberitaan yang dituliskan oleh salah
seorang pemimpin redaksi di media tersebut dan hal itu tidak menutup media
tersebut untuk tidak hadir kembali. Kini, www.arrahmah.com kembali dengan
pemberitaan yang berkaitan keislaman. World, News, Islamic World, Jihad Zone,
Kajian Islam, Muslimah, Rubrik, dan Kontribusi merupakan pilihan dalam
mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh audiensnya.
Berkaitan
dengan berita yang termuat dalam www.arrahmah.com,
kecepatan informasi yang dipergunakan di dalam media tersebut dihadirkan realtime namun isinya bersifat tendesius.
Prinsip-prinsip komunikasi dalam www.arrahmah.com
diterapkan dalam penulisannya, terutama dalam penyampaian informasi yang
mengiring pembacanya dalam pandangan jihad Islam. Ciri khas dalam penulisan di www.arrahmah.com adalah penulisan judul
yang panjang, contohnya terdapat dalam salah satu judul berita ”Sekjen MIUMI
nasehatkan Ansyaad Mbai agar takut Azab Allah”, dari http://arrahmah.com/read/2012/10/13/23921-sekjen-miumi-nasehatkan-ansyaad-mbai-agar-takut-azab-allah.html.
Pemilihan judul tersebut bisa diartikan negatif jika kita hanya membacanya
sekilas. Oleh sebab itu, di sinilah peran sang jurnalis dalam mengungkapkan lead berita yang menarik sehingga
pembaca menuntaskan membaca beritanya dan menyimpulkan apakah berita itu
positif, negatif, benar ataukah salah.
Berkaitan
dengan tinjauan analisis frame pada www.arrahmah.com,
dapat disimpulkan bawa kerangka analisis dalam web site dapat dikaitkan dengan pendapat Tuchman
yang dapat
dijadikan tinjauan teori. Hal ini karena web
site tersebut berfokus pada produksi berita yang
rutin dan keterbatasan serius yang mendasar dalam strategi peliputan berita
tertentu. Walaupun tujuan pemberitaan dari praktik ini adalah memberikan
pemberitaan yang objektif, hasil berita di mana peristiwa tersebut diberikan
frame dengan cara yang menghapuskan ambiguitas dan malah mendorong cara-cara
yang diterima sebagai pandangan umum dalam dunia sosial.
Adapun,
untuk menghadapi tantangan di era digital, web
site tersebut masih diperlukan pekerjaan rumah di dalamnya, seperti teknis
kepenulisan yang sebaiknya lebih lugas dan tetap berprinsip dalam komunikasi
jurnalistik Islami. Kendala yang biasa dihadapi berkaitan dengan media online
adalah peralatan dan penggunanya. Hal tersebut sempat dialami oleh penulis pada
saat membuka www.arrahmah.com, jaringan
internet menjadi lebih lama aksesnya yang dapat diakibatkan oleh web page dan aplikasi di dalam web site tersebut. Dengan kata lain,
fasilitas internet yang dimiliki penulis kurang menunjang ketika menjelajahi web page di dalamnya. Walaupun demikian,
www.arrahman.com bisa kembali memberitakan
hal-hal berkaitan dengan dunia Islam di media online yang berlandaskan jihad
(perjuangan) Islam.
Jadi,
berdasarkan teori komparatif dalam metode deskriptif dapat disimpulan bahwa
kedua obyek penelitian, yaitu www.republika.co.id
(ROI) dan www.arrahmah.com merupakan
media online yang berbeda namun mengarah kepada tujuan yang sama, yaitu
jurnalistik Islam. Di dalam menyampaikan pesan di dalam berita, ROI tetap
mengedepankan pemahaman jurnalistik secara umum, jurnalistik Islam, dan mengacu
kepada nilai-nilai perusahaan yang berlaku. Sementara itu, www.arrahmah.com berpegang kepada
jurnalistik Islam dengan pelabelan jihad dalam penulisannya. Keduanya memiliki
link ke jejaring sosial, seperti twitter dan facebook. Jika ROI sudah tersedia
dalam bentuk e-paper dan media cetak, maka www.arrahmah.com
belum memiliki keduanya namun media lainnya, seperti video, rekaman suara, dan
yang lainnya tersedia dalam web sitenya. Lalu, pilihan informasi yang terdapat
di ROI lebih beragam dibandingkan www.arrahmah.com.
Untuk
menghadapi tantangan media online jurnalistik Islam, tak sekadar kemampuan
berbahasa, sumber daya manusia, perlengkapan dan peralatan yang mendukung, sejarah
dan ilmu yang berkaitan dengan hal itu, diperlukan juga nilai-nilai yang diakui
kebenarannya di dalam media tersebut. Dengan demikian, maka sesusai dengan
kesimpulan analisis frame, yaitu peran jurnalisme haruslah
sebagai penyedia forum ketika ide mengenai dunia sosial secara rutin
ditampilkan dan diperdebatkan. Lebih lanjut, sebuah pemberitaan ketika elite
yang berkepentingan melibatkan jurnalis dalam membangun drama berita sehingga
mengaburkan realitas kontekstual yang mendasarinya. Selain itu, analisis
frame juga dipengaruhi oleh latar belakang pada konstruksionisme sosial dan
interkasionisme simbolik sehingga muncullah harapan di dalamnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pendahuluan, tinjauan konsep atau teori, dan analisis yang terdapat dalam
pembahasan “Analisa Frame: Tantangan Jurnalistik Media Islam Online”, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut.
1.
Untuk menghadapi dan memenuhi tantangan jurnalistik Islam media online,
khususnya web page, diperlukan usaha bersama dalam menyebarkan informasi ke
masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat tersebut dan tetap menerapkan
kaidah jurnalistik Islam yang berpedoman kepada Al Quran.
2.
Untuk menghadapi kendala peralatan berkaitan dengan media online, maka
diperlukan dana yang sesuai dengan peralatan yang dibutuhkan, misalnya jaringan
internet, perangkat komputer, dan telepon selular yang bisa terhubung dengan
internet.
4.
Untuk memenuhi tantangan jurnalistik media online, diperlukan para jurnalis
yang berkompeten dalam bekerja efektif. Mereka bisa dilatih dan dididik secara
berkelanjutan mulai perekturan dan jika sudah mencapai level tertentu,
diberikan pelatihan kembali.
4.
Pendekatan analisis frame merupakan salah satu cara dalam menganalisis sejarah
dan tantangan media online. Dengan menganalisis berdasarkan pendekatan
tersebut, maka dapat diketahui bagaimana analisis frame yang dipergunakan dalam
media online tersebut, khususnya www.republika.co.id
dan www.arrahmah.com. Adapun, analisis frame
yang dipergunakan menggunakan konsep yang diberikan oleh Goffman, Gamson, dan
Tuchman yang berintikan kepada teori pengharapan.
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER NON-ELEKTRONIK
Buku
Arikunto,
Suharsimi. (2007). Manajemen Penelitian.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Baran, Stanley J. (2012). Pengantar Komunikasi Massa Jilid 1 Edisi 5.Terj. Jakarta: Erlangga.
Baran,
Stanley J., & Dennis K. Davis. (2003). Mass
Communication Theory. Foundation, Ferment, and
Future.
Third Edition.
Canada: Thomson Wadsworth.
Baran,
Stanley J., & Dennis K. Davis. Teori
Dasar, Komunikasi Pergolakan, dan Masa Depan Massa.
Jakarta: Salemba Humanika.
Bungin,
Muhammad Burhan. (2006). Sosiologi
Komunikasi. Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi
di Masyarakat.
Jakarta: Kencana.
Dominick,
Joseph R. (2007). The Dynamics of Mass
Communication 9th Edition. Media in the Digital Area.
New York: McGraw-Hill.
Ilahi,
Wahyu. (2010). Komunikasi Dakwah.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ishwara,
Luwi. (2011). Seri Jurnalistik Kompas.
Jurnalisme Dasar. Jakarta: Kompas.
Mondry.
(2008). Pemahaman Teori dan Praktik
Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia.
Littlejhon,
Stephen W., & Karen A. Foss. (2009). Teori
Komunikasi Edisi 9. Terj. Jakarta: Salemba
Humanika.
Ma’arif,
Bambang S. (2010). Komunikasi Dakwah.
Paradigma Untuk Aksi. Bandung: Sembiosa
Rekatama Media.
Rakhmat,
Jalaludin. (1991). Islam Alternatif.
Ceramah-Ceramah di Kampus. Bandung: Penerbit Mizan.
Rakhmat,
Jalaludin. (1992). Islam Aktual. Refleksi-Sosial
Seorang Cendekiawan Muslim. Bandung:
Penerbit Mizan.
Rakhmat,
Jalaluddin. (1993). Metode Penelitian
Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Rakhmat,
Jalaluddin. (2008). Psikologi Komunikasi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Saefullah,
Ujang. (2007). Kapita Selekta Komunikasi
Pendekatan Budaya dan Agama. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
Surakhmad,
Winarno. (1998). Pengantar Penelitian
Ilmiah. Dasar, Metoda, dan Tekhnik. Edisi kedelapan.
Bandung: Tarsito.
Vivian,
John. (2011). The Media of Mass
Communication Tenth Edition. USA: Pearson.
SUMBER ELEKTRONIK
Situs
Ariyadi, Bayu. (2012). Jurnalistik Islami. Diakses pada Jumat,
12 Oktober 2012, dari
Bilal. (2012). Sekjen MIUMI nasehatkan Ansyaad Mbai agar takut Azab Allah, Diakses pada Minggu,
14
Oktober 2012. dari
Ucu,
Karta Raharja. (2012). Enam Bentuk
Penghinaan kepada Islam. Diakses pada Minggu, 14 Oktober
mancanegara/12/10/12/mbscxw-enam-bentuk-penghinaan-kepada-islam-1
Mahaka Multimedia. (Tanpa Tahun). Tentang Mahaka. Diakses pada Minggu, 14
Oktober 2012, dari
Putra, Yudha Manggala P &
Riana Dwi Resky. (2012). Sop Janda,
Pedasnya Sungguh Menggoda.
Diakses pada Senin, 15 Oktober 2012, dari
http://www.republika.co.id/berita/gaya-
hidup/kuliner/12/10/14/mbw64h-sop-janda-pedasnya-sungguh-menggoda.
Romli,
ASM. (2009). Sejarah Jurnalistik (Materi Kuliah
“Pengantar Ilmu Jurnalistik” Jurusan KPI UIN SGD
Bandung). Diakses
pada Jumat, 12 Oktober 2012, dari
Disertasi dan Tesis
Masri,
Subekti. (2005). Etika Jurnalistik dalam
Pandangan Islam. (Tesis diajukan
untuk memenuhi syarat-
syarat
Mencapai gelar Magister Agama pada Program Pasca Sarjana IAIN Alauddin Ujung
Pandang).
Diakses pada Senin, 8 Oktober 2012. Dari datastudi.files.wordpress.com/2011/09/subekti-
masri.pdf.
0 komentar:
Posting Komentar